Program Garut


Akar wangi (vetiver) telah dibudidayakan di Garut, Jawa Barat, sejak tahun 1918. Kini, wilayah ini berkembang menjadi salah satu penghasil akar wangi terbesar di dunia, dengan luas lahan mencapai 2.500 hektare dan produksi tahunan 60–75 ton minyak. Garut menyumbang lebih dari 90 persen produksi nasional, menjadikannya pusat strategis dalam industri akar wangi. Namun, di balik potensinya, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya keterlibatan petani, fluktuasi harga pasar, serta isu keberlanjutan lingkungan. Menyadari kondisi tersebut, Yayasan Hutan Tropis dengan dukungan dari Earthworm Foundation melakukan studi diagnostik pada tahun 2021 yang menjadi dasar pengembangan rencana aksi selama empat tahun.

Program rantai suplai akar wangi ini menjadi langkah strategis menuju sistem produksi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dalam program ini, Yayasan Hutan Tropis telah menjangkau dua desa, Dangiang dan Mekarmukti, memberikan pendampingan teknis, mendukung praktik pertanian yang lebih baik, serta mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan keberlanjutan, proyek ini tidak hanya menumbuhkan praktik produksi akar wangi yang bertanggung jawab, tetapi juga membuka peluang ekonomi jangka panjang bagi masyarakat setempat.

TUJUAN UTAMA

Membangun penyulingan minyak akar wangi yang berkelanjutan

Pendirian fasilitas baru yang memperhatikan aspek sosial, lingkungan, serta selaras dengan komitmen keberlanjutan industri parfum.

Mengembangkan rantai pasok yang berkelanjutan

Menciptakan sistem distribusi dan produksi yang transparan dan berkelanjutan, mulai dari petani hingga konsumen akhir.

Meningkatkan praktik pertanian

Mendorong penerapan teknik budidaya yang ramah lingkungan, termasuk Praktik Manajemen Terbaik (Best Management Practice/BMP) untuk meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kesehatan tanah dan ekosistem.

Memperkuat ketahanan komunitas

Memberdayakan masyarakat lokal agar lebih tangguh secara ekonomi dan sosial melalui pelatihan dan kolaborasi jangka panjang.

Dampak Kami

Membangun penyulingan minyak akar wangi yang berkelanjutan

Proses Persetujuan atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA/FPIC) telah diselesaikan bersama masyarakat lokal sebagai bagian dari pemenuhan persyaratan perizinan di tingkat desa.

Mengembangkan rantai pasok yang berkelanjutan

Sistem percontohan ketelusuran di tempat penyulingan tradisional terus disempurnakan untuk meningkatkan akurasi dan transparansi dalam rantai pasok minyak akar wangi untuk industri.

Meningkatkan praktik pertanian

Sejumlah petani utama telah dilibatkan dalam pengelolaan plot percontohan dengan menerapkan metode Praktik Manajemen Terbaik (Best Management Practices/BMP) sebagai pendekatan pertanian akar wangi yang berkelanjutan.

Memperkuat ketahanan komunitas

Program pembelajaran kolaboratif bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bawen diluncurkan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan pertanian praktis serta mendukung kegiatan lapangan.

Artikel Tentang Program Garut